I.PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kolorimeter adalah penentuan pH tanah
dengan menggunakan indikator warna seperti kertas lakmus, kertas pH, dan pH
Stick. Fungsi dari menggunakan alat dengan metode kolorimeter yaitu untuk
mengetahui pH Tanah dengan berdasarkan warna yang diperoleh (Aminiarin, 2013).
pH meter adalah alat elektronik yang
digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun
probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat). Sebuah pH
meter khas terdiri dari probe pengukuran khusus atau elektroda yang terhubung
ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan pembacaan pH (Aslilah,
2013).
Terdapat beberapa jenis alat ukur pH
tanah salah satunya yaitu alat ukur pH tanah ETP110 atau yang biasa disebut
dengan soil pH meter merupakan salah
satu dari soil test kit yang sangat penting dalam kegiatan pengukuran dan
penelitian kandungan zat dalam tanah. Alat pH tanah
ini digunakan untuk mengukur keasaman dan kebasaan pada tanah, selain itu juga
terdapat kertas lakmus yang menentukan pH tanah pada saat dilapangan (Ryan,
2012).
1.2
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum dengan
materi “pengukuran ph tanah” yaitu :
1. mahasiswa
dapat mengenal dan menggunakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur pH
tanah.
2. Mahasiswa
dapat membandingkan pengukuran pH dengan kedua jenis metode.
II. BAHAN DAN METODE
2.1
Waktu
dan Tempat
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada
hari jumat, 15 November 2013. Pukul 09.00 – 10.40 WIB. Praktikum bertempat di
Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka
Raya.
2.2
Bahan
dan Alat
Bahan yang digunakan yaitu, air
destilasi (melarutkan tanah) dan contoh tanah. Sedangkan alat yang digunakan
yaitu gelas ukur (mengukur banyaknya air destilasi yang diperlukan), kertas
lakmus (mengukur pH tanah), botol film (mengocok sampel tanah), pH meter
(mengukur pH tanah), dan indikator (mengukur pH tanah).
2.3
Cara
Kerja
Penetapan pH tanah
dengan menggunakan indikator
1.
Memasukkan 1 gram
contoh tanah dalam tabung film, menambahkan 2,5 ml air destilasi, kemudian
kocok selama 10 menit lalu diamkan selama 5 menit.
2.
Mencelupkan dengan
hati-hati kertas indikator ke larutan tanah yang jernih, mengusahakan agar
kertas indikator tidak menyentuh tanah yang mengendap.
3.
Membandingkan perubahan
warna pada kertas indikator dengan warna standar yang ada pada wadah kertas
indikator, kemudiat mencatat pHnya.
Penetapan
pH tanah dengan pH meter
1.
Menimbang 10 gram
contoh tanah, memasukkan ke dalam botol film dan menambahkan 25 ml air
destilasi. Kemudian kocok selama 30 menit.
2.
Menentukan pH tanahnya
dengan menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan larutan buffer pH
standar. Catat pH yang terukur.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Pengamatan
Tabel pengamatan nilai
pH tanah
Kode
Contoh Tanah
|
Nilai
pH tanah
|
|
Indikator
|
pH
meter
|
|
Kelompok
1
|
4,4
|
4,53
|
Kelompok
2
|
4,7
|
4,37
|
Kelompok
3
|
4,4
|
4,57
|
Kelompok
4
|
4,4
|
4,57
|
Kelompok
5
|
4,4
|
3,96
|
Kelompok
6
|
4,0
|
4,16
|
3.2
Pembahasan
Berdasarkan tabel pengamatan dapat
diketahui,
Kode tanah kelompok 1 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunakan indikator yaitu 4,4 dan menggunakan pH meter yaitu
4,53.
Kode tanah kelompok 2 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunkan indikator yaitu 4,7 dan menggunakan pH meter 4,37.
Kode tanah kelompok 3 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunakan indikator yaitu 4,4 dan menggunakan pH meter 4,57.
Kode tanah kelompok 4 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunakan indikator yaitu 4,4 dan menggunakan pH meter 4,57.
Kode tanah kelompok 5 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunakan indikator yaitu 4,4 dan menggunakan pH meter yaitu
3,96.
Kode tanah kelompok 6 dengan menentukan
nilai pH tanah menggunakan indikator yaitu 4,0 dan menggunakan pH meter 4,16.
Hasil pengukuran
pH tanah menggunakan indikator dengan kode sampel kelompok 6, yang menunjukkan
nilai pH 4,0 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar
pengukuran pH indikator
Sumber :
Dokumentasi Pribadi
Terdapat perbedaan pada nilai pH tanah
antar kelompok, dengan menggunakan indikator maupun pH meter hal tersebut
disebabkan oleh alat yang digunakan berbeda. Perbandingan berdasarkan
pengukuran nilai pH dengan menggunakan pH meter lebih akurat dibandingkan
dengan indikator, hal tersebut dikarenakan pH meter menggunakan digital, maka
pengukurannya ditampilkan langsung berupa angka pada monitor dan dapat
menunjukkan nilai pH dari larutan yang tidak diketahui pH-nya, sedangkan pada
indikator sifat penentuan nilai pH-nya terbatas pada nilai (Partana Fajar Crys,
2006).
Manfaat dengan mengetahui pH tanah pada
bidang pertanian adalah dengan mengetahui pH tanah akan menjadikan kegiatan
pertanian lebih mudah karena telah mengetahui jenis maupun kandungan asam dan
basa tanah, sehingga dapat menentukan komoditas apa yang cocok dibudidayakan
pada tanah tersebut (Rappang, 2011).
Berdasarkan pengamatan contoh tanah
kelompok kami dengan nilai pH tanah pada
Indikator yaitu 4,0 dan menggunakan pH meter yaitu 4,16 dapat dimanfaatkan
dibidang pertanian pada tanaman kelapa sawit dan cengkeh (Muchtardi dan
Justiana Sandri, 2006).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari tujuan praktikum dapat disimpulkan
bahwa terdapat berbagai jenis alat ukur ph tanah diantaranya yaitu pH meter,
indikator, kertas lakmus, dan lain-lain. dalam penggunaan alat ukur ph tanah
harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, seperti contoh penggunaan
kertas indikator dengan mencelupkan kedalam sampel tanah yang akan diamati
pH-nya dengan mencelupkan dibagian airnya saja.
Perbandingan antara metode kolorimeter
dan metode pH meter yaitu pada alatnya, terdapat perbedaan dengan menggunakan
indikator maupun pH meter hal tersebut disebabkan oleh alat yang digunakan
berbeda. Berdasarkan pengukuran nilai pH dengan menggunakan pH meter lebih
akurat dibandingkan dengan indikator, hal tersebut dikarenakan pH meter
menggunakan digital, maka pengukurannya ditampilkan langsung berupa angka pada
monitor dan dapat menunjukkan nilai pH dari larutan yang tidak diketahui
pH-nya, sedangkan pada indikator sifat penentuan nilai pH-nya terbatas pada
nilai
4.2
Saran
Saran yang saya berikan adalah pada
pengamatan menggunakan pH meter seharusnya praktikan, agar menambah pengetahuan.
Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Aminiarin,
2013. Kolorimeter. (http://aminiarin.blogspot.com/2013/07/acara-viii-reaksi-tanah-ph-tanah.html).
Diakses pada tanggal 19 Nopember 2013
Aslilah,
2013. pH meter dan fungsi. (http://www.alatlabor.com/article/detail/58/
fungsi-dan-pengenalan-ph-meter). Diakses pada
tanggal 19 November 2013
Muchtardi
dan Justiana Sandri, 2006. KIMIA 2 Kelas
IX. Quadra : Jakarta
Partana
Fajar Crys, 2006. Seri IPA KIMIA 1 Kelas
VII. Quadara : Jakarta
Ryan,
2012. Alat Ukur pH meter ETP110. (http://www.multimeter-digital.com/alat-ukur-ph-tanah-etp110.html).
Diakses pada tanggal 19 November 2013
Rappang, 2011. Tanah Untuk Pertanian.
(http://bpp-rappang.blogspot.com)
diakses pada tanggal 20 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar